Suara riuh tepuk tangan memecah kesunyian di kedai kopi Pantai Cermin ketika Kakek Basrah menunjukkan bukti transfer Rp100 juta di hp jadulnya. Para nelayan yang biasanya membicarakan ombak dan ikan, kini ramai membahas kombinasi scatter yang mengubah nasib kakek 67 tahun ini.
Kakek Basrah: "Gak nyangka di umur segini baru merasakan yang namanya transferan angka nolnya segitu banyak! Padahal cuma modal 20 ribu pas lagi nunggu ombak baik buat melaut..."
Pak Jali: "Beneran nih Kek? Bukan tipu-tipu aplikasi kayak kemarin anak saya?"
Kakek Basrah: "Beneran Pak! Udah saya cairin separo buat perbaikin perahu sama beli jaring baru. Sisanya buat cucu masuk sekolah bagus"
Bu Marni: "Ajari kami dong Kek! Modal 20 ribu bisa jadi 100 juta itu gimana caranya?"
Kakek Basrah: "Nanti malam di saung saya kasih tahu rahasianya. Yang penting sabar dan jangan serakah, sama kayak pas kita nunggu ikan masuk jaring"
Awalnya Kakek Basrah mengenal Mahjong Wins 2 dari cucunya yang sering bermain saat mengunjunginya. Sebagai nelayan tua yang penasaran, ia mulai mempelajari permainan ini di saat-saat menunggu ombak baik untuk melaut, menggunakan smartphone pemberian anaknya yang bekerja di kota.
Dengan pendekatan ala nelayan - sabar dan penuh perhitungan - ia mengembangkan strategi bermain yang ia sebut "Strategi Pasang Jaring". Mirip seperti menangkap ikan, ia bermain dengan taruhan kecil tapi konsisten, menunggu momen tepat untuk meningkatkan taruhan ketika fitur bonus mulai aktif.
Kemenangan fantastis ini terjadi di hari biasa ketika Kakek Basrah memutuskan tidak melaut karena cuaca buruk. Dengan sisa uang Rp20.000 dari jual ikan kemarin, ia mencoba peruntungan di Mahjong Wins 2. Di putaran ke-15, kombinasi 5 wild scatter muncul bersamaan dengan multiplier maksimal.
"Saya kira hp saya error ketika lihat saldo," kenang Kakek Basrah sambil tertawa. Butuh bantuan cucunya untuk memverifikasi bahwa kemenangan itu nyata. Proses withdraw pun berjalan lancar tanpa kendala, mengubah skeptisisme awalnya terhadap dunia digital.
Dari total kemenangan, Kakek Basrah mengalokasikan 40% untuk perbaikan alat tangkap, 30% untuk biaya pendidikan cucu, 20% tabungan darurat, dan 10% untuk modal usaha kecil anak perempuannya. Perahu barunya kini dilengkapi GPS modern dan jaring yang lebih kuat.
Yang paling menyentuh adalah pengakuannya bahwa ini pertama kalinya ia bisa membiayai sekolah cucunya di tempat yang bagus. "Dulu anak-anak saya tidak sempat sekolah tinggi karena harus membantu saya melaut," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Kakek Basrah tetap rendah hati meski sudah berhasil. Ia masih melaut setiap hari dengan perahu barunya, hanya bermain game saat cuaca tidak memungkinkan untuk melaut. Baginya, kemenangan ini adalah berkah yang harus disyukuri dan dikelola dengan bijak.
Kisahnya menginspirasi warga Pantai Cermin untuk lebih terbuka terhadap teknologi tanpa melupakan pekerjaan utama. Beberapa nelayan muda kini mulai mempelajari cara bermain yang bertanggung jawab setelah melihat transformasi yang dialami Kakek Basrah.
Kisah Kakek Basrah bukan sekadar tentang keberuntungan semata, melainkan bukti nyata bahwa dengan kesabaran, kedisiplinan, dan manajemen yang bijaksana, peluang besar bisa datang kepada siapa saja - bahkan kepada nelayan tua yang hidup sederhana di pesisir Pantai Cermin. Yang terpenting adalah tetap berpijak pada realitas dan menggunakan keberuntungan untuk meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan.